Beranda | Artikel
Rukun Islam Kedua: Shalat
Jumat, 15 Maret 2024

Bersama Pemateri :
Ustadz Iqbal Gunawan

Rukun Islam Kedua: Shalat adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Syarh Hadits Jibril fi Ta’limiddiin. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Dr. Iqbal Gunawan, M.A pada Rabu, 2 Ramadhan 1445 H / 13 Maret 2024 M.

Kajian Islam Tentang Rukun Islam Kedua: Shalat

Shalat adalah rukun terpenting kedua, setelah syahadat Laa Ilaaha Illallah dan Muhammad Rasulullah. Telah kita terangkan pada pertemuan yang lalu bahwa dua kalimat syahadat ini adalah syarat diterimanya semua rukun-rukun yang lain, syarat diterimanya seluruh ibadah, karena ibadah tidak akan diterima kecuali jika dilaksanakan dengan ikhlas dan sesuai dengan petunjuk nabi ‘Alaihis Salam. Laa Ilaaha Illallah adalah keikhlasan, dan syahadat Anna Muhammadar Rasulullah adalah mengikuti petunjuk Nabi ‘Alaihish Shalatu was Salam.

Rukun kedua yang paling penting setelah dua kalimat syahadat adalah menegakkan shalat. Bahkan Nabi ‘Alaihish Shalatu was Salam mengatakan, الصلاة عمود الإسلام (Shalat adalah tiangnya Islam). Tentu kita mengetahui bahwa tiang sesuatu apabila roboh, maka robohlah bangunan tersebut. Karena dalam hadits lain, Nabi ‘Alaihish Shalatu was Salam mengatakan, بني الإسلام على خمس (Islam dibangun di atas lima perkara). Maka Islam ini diibaratkan seperti sebuah bangunan yang mana tiangnya Islam adalah shalat. Tentunya, orang yang meninggalkan shalat berada dalam bahaya yang sangat besar. Banyak dari para ulama yang mengatakan bahwa orang yang tidak shalat telah keluar dari agama Islam.

Maka, setelah tauhid, keikhlasan, dan ibadah kita kepada Allah ‘Azza wa Jalla yang merupakan tujuan diciptakannya jin dan manusia, hal yang kedua yang harus kita perhatikan dan jaga adalah shalat lima waktu yang Allah Subhanahu wa Ta’ala wajibkan kepada kita.

Ibadah shalat, selain dia, adalah tiangnya agama, juga disebutkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, bahwa shalat adalah perkara terakhir yang hilang dari agama ini. Jika seluruh kaum muslimin tidak ada lagi yang mengerjakan shalat, maka hilanglah agama ini, dan menunjukkan akan sangat dekatnya hari kiamat. Karena disebutkan dalam hadits-hadits yang shahih, bahwa kiamat itu tidak akan terjadi sampai tidak disebut lagi nama Allah di muka bumi ini.

Juga diterangkan dalam hadits yang shahih, bahwa yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalat. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ

“Pada hari kiamat, pertama kali yang akan Allah hisab atas amalan seorang hamba adalah shalatnya, jika shalatnya baik maka ia akan beruntung dan selamat, jika shalatnya rusak maka ia akan celaka dan sengsara.” (HR. Tirmidzi)

Ini menunjukkan pentingnya shalat, apabila shalat itu baik, maka baik pula amalan-amalan yang lain. Barangsiapa yang gagal ketika diperiksa shalatnya, sungguh dia telah celaka dan sengsara.

Juga, nabi ‘Alaihish Shalatu was Salam mengatakan bahwa shalat ini adalah pembeda antara Muslim dan non-Muslim.

العهدُ الذي بينَنا وبينَهم الصلاةُ، فمَن تركَها فقد كفرَ

“Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat, maka barangsiapa meninggalkannya berarti dia telah melakukan kekafiran.” (HR. At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah dan yang lainnya)

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian dan simak pembahasan yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/54011-rukun-islam-kedua-shalat/